Lebih Mengenal sumpit


5 menit lebih Mengenal Sumpit



Sejarah Sumpit



https://suara1996.blogspot.co.id


Perkiraan para ahli, sumpit pertama kali diciptakan sekitar 4,000-5,000 tahun lalu di Cina. Tadinya, sumpit hanya digunakan untuk masak. Dulu bentuknya lebih panjang dari sumpit yang biasa kamu pakai sekarang, sehingga ideal untuk dicelupkan ke dalam air atau minyak panas saat masak.

Tahun 400 sesudah Masehi, ada ledakan populasi di Cina, sehingga porsi makanan masyarakatnya masing-masing harus dijatah. Alhasil, potongan makanan orang-orang Cina jadi lebih kecil, deh. Selain supaya cukup, potongan kecil juga membuat makanannya lebih cepat matang saat dimasak.
Nah, karena memakan makanan berpotongan kecil lebih enak pakai sumpit, akhirnya sumpit berubah menjadi alat makan.
Seiring dengan populernya sumpit di Asia, penggunaan pisau juga mulai terbenam. Pisau juga mulai jadi nggak beken di Cina, karena ukuran makanan mereka semakin kecil. Apa yang mau dipotong? Apalagi, bahan baku sumpit (bambu) juga bisa lebih murah daripada pisau.

Di zaman dinasti Cina, kadang sumpit dibuat dari perak, untuk menghindari keracunan makanan. Hah, kok bisa? Karena katanya, orang Cina dulu percaya bahwa peralatan makan perak akan jadi menghitam kalau menyentuh racun yang mematikan.

Sayangnya, perak nggak jadi hitam kalau menyentuh sianida atau arsenik. Tapi yang pasti bisa memang berubah warna kalau menyentuh bawang putih busuk, bawang bombai busuk, atau telur busuk, karena makanan-makanan busuk tersebut mengeluarkan hydrogen sulfide yang bisa bereaksi terhadap perak.

https://suara1996.blogspot.co.id


Filosofi dari memakai sumpit



Tren pemakaian sumpit sering dihubungkan dengan ajaran Konfusius, seorang filsuf legendaris yang juga vegetarian. Katanya, Konfisius percaya bahwa alat makan yang tajam (seperti garpu dan pisau) berkonotasi dengan kekerasan, jadi beliau nggak suka orang makan pakai pisau.
Katanya, Konfusius pernah bilang,
“Orang terhormat akan menjauhkan dirinya dari rumah jagal dan dapur [untuk memasak daging]. Dan dia tidak akan memperbolehkan ada pisau di meja makannya.”
Wah, dari sisi ini, berarti sumpit bisa dilihat sebagai tanpa perdamaian ya, gaes!
Katanya, pengaruh Konfisius inilah yang menyebabkan kenapa ujung sumpit selalu tumpul, dan kita dianggap pamali kalau menusuk makanan dengan sumpit.
Trus, yang lebih oke lagi, sumpit bisa melatih kesabaran, lho.
Iya, dong. Saat makan, pastinya lebih gampang menyekop makanan dan memasukannya ke mulut dengan sendok. Tetapi kalau kamu makan dengan sumpit, kamu harus menyuap makananmu satu persatu, dengan pelan-pelan.
Melatih kesabaran banget, tuh!
https://suara1996.blogspot.co.id


Fungsi dari sumpit



Terkait dengan filosofi sabar di atas, sekarang ini ada ahli gizi yang menyarankan kamu makan pakai sumpit, kalau mau menurunkan berat badan.
Alasannya? Ya, itu tadi. Mudah untuk menjejali makanan ke mulut dengan sendok, tapi nggak demikian dengan sumpit. Kamu harus menyuap makananmu satu persatu pelan-pelan, sehingga kamu jadi lebih aware dengan apa yang kamu makan.
Makan perlahan juga membuat badan kamu lebih cepat merasa kenyang, sehingga kamu terhindar dari makan berlebihan. Lagipula, sumpit membuat kamu susah menyendok berbagai saos yang sangat bikin gendut! Seperti kuah santan, salad dressing, mayones, dan sebagainya.
Jadi, coba, deh, biasakan makan dengan sumpit. Bahkan kalau kamu makan pizza, misalnya, coba potong-potong saja dulu, atau comot topping-nya satu-per satu.
Mau lebih cepat kurus lagi? Setiap menyuap, taruh dulu sumpit kamu di meja, trus kunyah makananmu dengan perlahan. Ketika mau nyuap lagi, baru ambil lagi sumpitnya. Dijamin cepat kenyang (dan cepet pegel, hihihi)

Jika Anda tidak terbiasa menggunakan sumpit, bisa sedikit rumit untuk mulai membiasakannya. Namun, jika Anda ingin menikmati makanan Jepang, menggunakan sumpit adalah sebuah keterampilan yang Anda perlukan! Kami akan memperkenalkan cara yang benar untuk memegang dan menggunakan sumpit.


Tentang Sumpit


Di Jepang, makanan terutama dimakan dengan menggunakan sumpit, yang disebut 'hashi' dalam bahasa Jepang. Hal ini terutama berlaku untuk masakan Jepang, hampir semuanya dimakan hanya dengan menggunakan sepasang sumpit. Sumpit tidak hanya digunakan ketika makan nasi dan lauk, tetapi juga mie, seperti soba dan udon.
https://suara1996.blogspot.co.id


Mari kita Coba Memegang Sumpit



Pertama, ambilah satu sumpit, kemudian capitlah di antara ibu jari dan jari telunjuk Anda, seperti memegang pena. Ini adalah cara memegang sumpit bagian atas. Cobalah untuk menggerakkannya. Sumpit ini dapat digerakan ke atas dan ke bawah. Adapun sumpit kedua, istirahatkanlah di bagian bawah diantara ibu jari dan jari telunjuk, dan juga menyentuh sisi jari manis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Titik 1: Anda harus bertujuan untuk memegang sumpit sekitar sepertiga dari bagian bawahnya.
Titik 2: Sumpit secara alami harus disangga oleh jari manis dan jari kelingking.
Titik 3: Chopsticks harus pas dan nyaman untuk dipegang.


Mari kita Coba Menggerakkan Sumpit



Setelah Anda dapat memegang kedua sumpit, berikutnya Anda dapat mencoba menggerakkannya. Sumpit dibagian atas harus didukung oleh sendi pertama dari jari tengah. Saat dipegang dengan benar, ujung sumpit harus menyentuh secara bersamaan, sedangkan bagian lainnya tidak. Dalam keadaan ini, gerakkan sumpit bagian atas naik dan turun antara jari tengah dan telunjuk. Kali ini, cobalah untuk tidak menggerakkan bagian bawah sumpit. Jika dilakukan dengan benar, ujung sumpit harusnya membuka dan menutup.

https://suara1996.blogspot.co.id


Trik untuk Menggerakkan Sumpit



Ketika menggerakkan sumpit, hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa bagian atas sumpit yang seharusnya bergerak, sementara bagian bawah umumnya tidak. Jika dilakukan dengan benar, Anda harusnya dapat mengangkat benda-benda kecil seperti kacang atau biji-bijian beras satu per satu.


Hal yang Tabu Sekitar Sumpit



Ada juga beberapa hal tabu mengenai sumpit: Jangan meletakkan sumpit Anda di tepi mangkuk; ini dikenal sebagai “watashi-bashi” (meletakkan sumpit seperti jembatan). Anda juga tidak boleh menggunakan sumpit Anda untuk menarik piring ke arah Anda, yang disebut “yose-bashi" (menggambil piring dengan sumpit). Di Jepang juga dianggap sebuah perilaku buruk untuk memberikan makanan dari sumpit ke sumpit, atau meninggalkannya menancap ke dalam mangkuk nasi, karena kedua tindakan ini terkait dengan adat pemakaman. Secara umum, Anda harus menyimpan sumpit dalam posisi sejajar, dan hindari menyilangkannya.



Dalam budaya Taiwan, kamu dianggap nggak sopan kalau…
Menggigit atau “mengemut” sumpit di dalam mulut terlalu lama
Menggunakan sumpit untuk mengambil isi sup
Meletakkan sumpit di meja. Letakkan di tatakan sumpit, atau di atas mangkok makanmu
Dalam budaya Korea, kamu dianggap nggak sopan kalau…
Mengambil alat makan mendahului para orangtua
Membawa mangkok mendekati mulut kamu saat makan
Menggunakan sumpit untuk makan nasi, kecuali kalau kamu orang dari golongan bawah. Gunakan sendok!
Dalam budaya Vietnam, kamu dianggap nggak sopan kalau…
Meletakkan sumpit dengan bentuk V ketika selesai makan. Katanya ini tabu.
Mengambil makanan langsung dari meja atau piring lauk, trus langsung dimakan. Taruh dulu di piringmu.
Meletakkan sumpit di mulut sembari memilih makanan


Bentuk sumpit didunia



Sumpit Tiongkok





https://suara1996.blogspot.co.id
Sumpit tiongkok



Ukurannya paling panjang dibandingkan sumpit lain. Selain itu, bagian ujung sumpit tidak runcing. Ada alasan yang berkaitan dengan sejarah di balik itu, yaitu orang Tiongkok suka makan bersama dan berbagi makanan saat makan, yang biasa disebut dengan 'makan tengah'.

"Pada abad ke-10, meja besar dan kursi diperkenalkan di Tiongkok. Dari situ, kebiasaan 'makan tengah' mulai dilakukan sebagai budaya. Nah, karena sering makan bersama banyak orang di meja besar, sumpit Tiongkok dibuat panjang. Tujuannya, agar bisa menjangkau makanan di tengah meja besar tanpa merasa kesulitan," jelas Edward.

Lebih dari itu, saat orang Tiongkok berbagi menu Chinese hot pot (sejenis sajian sup yang disajikan di atas panci panas), sumpit yang panjang tersebut membantu mereka mengambil makanan dalam panci tanpa harus khawatir terkena panasnya panci.


Sumpit Jepang





https://suara1996.blogspot.co.id
Sumpit jepang



Dari segi bentuk, sumpit yang berasal dari Negeri Sakura ini memiliki ukuran paling pendek di antara sumpit lain. Ia juga memiliki ujung yang runcing. Alasannya, budaya Jepang tidak terbiasa berbagi makanan.

"Orang Jepang percaya bahwa saat bibir mereka menyentuh sumpit makan dan makanan mereka, roh seseorang akan ikut masuk dalam sumpit dan makanan tersebut. Jadi, setiap orang memiliki sumpit dan makanan dalam porsi masing-masing yang sangat personal," papar Edward.

Saat zaman perang dahulu kala, jika seorang istri atau anak merindukan ayah mereka yang sedang berperang, mereka tetap menyiapkan sumpit makan ayah mereka di meja makan. Itu dilakukan untuk menghadirkan sang ayah di meja makan.

Alasan di balik runcingnya sumpit jepang adalah orang Jepang sangat suka makan ikan. Sumpit berujung runcing berguna untuk membantu memotong ikan sampai memisahkan ikan dari durinya."


Sumpit Korea





https://suara1996.blogspot.co.id
Sumpit korea
Sumpit Korea memiliki keistimewaan terbuat dari logam, berbentuk agak pipih dan bagian ujung yang runcing. Kata Edward, hal ini berkaitan dengan sejarah zaman perang kerajaan di Korea pada abad ke-7. Orang kerajaan Korea percaya bahwa sumpit yang terbuat dari perak dapat mendeteksi reaksi kimia dari racun.

Pada zaman itu, para pekerja rumah tangga di kerajaan bertugas mencicipi makanan, sebelum keluarga kerajaan menyantap makanan tersebut. Hal ini dilakukan karena keluarga kerajaan takut makanan mereka diracuni oleh musuh.
Hal ini menjadi budaya turun-temurun, sehingga semua orang Korea menggunakan sumpit perak, meskipun berasal dari kondisi ekonomi menengah ke bawah.
"Makanya, bentuknya pun pipih. Itu dilakukan untuk mengurangi biaya dan bahan produksi sumpit. Selain itu, orang Korea juga gemar menyantap daging panggang. Sumpit perak tentunya lebih tahan lama untuk budaya makan tersebut," tuturnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel