Menjadi Asing DiDunia Untuk Keselamatan di Akhirat


Menjadi Asing diDunia Untuk Keselamatan di Akhirat



Rabu, 13 Desember 2017 / 24 Rabi'ul Awal 1439



One day one hadist


Menjadi Asing Di Dunia untuk Keselamatan di Akhirat



عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري]
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah saw memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)


Pelajaran yang terdapat dalam hadits:



1.Bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena dia tidak tahu kapan datang ajalnyaM



2.Menggunakan berbagai kesempatan dan momentum sebelum hilangnya berlalu .




3. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung kepadanya hingga mengabaikan ibadah kepada Allah ta’ala untuk kehidupan akhirat.



4. Hati-hati dan khawatir dari azab Allah adalah sikap seorang musafir yang bersungguh-sungguh dan hati –hati agar tidak tersesat.



5. Waspada dari teman yang buruk hingga tidak terhalang dari tujuannya.



6. Pekerjaan dunia dituntut untuk menjaga jiwa dan mendatangkan manfaat, seorang muslim hendaknya menggunakan semua itu untuk tujuan akhirat.



7. Bersungguh-sungguh menjaga waktu dan mempersiapkan diri untuk kematian dan bersegera bertaubat dan beramal shaleh.



8. Rasulullah memegang kedua pundak Abdullah bin Umar, adalah agar beliau memperhatikan apa yang akan beliau sampaikan. Menunjukkan bahwa seorang pelajar harus diajarkan tentang perhatian gurunya kepadanya dan kesungguhannya untuk menyampaikan ilmu kedalam jiwanya. Hal ini dapat menyebabkan masuknya ilmu, sebagaimana hal itu juga menunjukkan kecintaan Rasulullah kepada Abdullah bin Umar, karena hal tersebut pada umumnya dilakukan oleh seseorang kepada siapa yang dicintainya.




Tema-tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:




1. Hakikat kehidupan :



كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
[Surat Ali 'Imran 185]


2. Optimalisasi setiap kesempatan :



فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
[Surat Al-Insyirah 7]
[13/12 04:34] ‪+62 857-2885-0671‬: Kebijaksaan Rasulullah dalam bermuamalah
------------------
Sahih al-Bukhori:6415
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: اسْتَأْذَنَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: بَلْ عَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ. فَقَالَ:
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ. قُلْتُ: أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ: قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ.
Dari Aisyah ra, ia berkata: Sekelompok orang yahudi meminta izin bertemu Nabi saw dan mengucapkan: Assaam alaika (semoga kematian tertimpa kepadamu), maka aku menjawab: Bal ‘alaikum assam wal la'nah (Justru untuk kalian kematian dan juga laknat). Maka beliau bersabda:
Hai Aisyah, sesungguhnya Allah lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan. Aku berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Beliau menjawab: Aku menjawab wa'alaikum (dan untuk kalian).


Pesan :



1. Kebijaksanaan Rasulullah saat berinteraksi dengan kaum Yahudi.



2. Kaum Yahudi sengaja memelesetkan ungkapan salam muslim (assalamualaikum) dan mengutarkan assaam alaika, yang berarti semoga kematian menimpa dirimu.



3. Anjuran bagi umat muslim, jika ahli kitab mengucapkan salam, jawablah dengan waalaikum, yang berarti untukmu juga, karena bisa jadi mereka tidak mengatakan assalamualaikum yang bermakna baik, namun mengatakan assaam alaikum, yang berarti mendoakan kematian.



One day one hadis






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel